Muhammadiyah dan LDII Ingatkan Umat Tidak Berpecah karena Tahun Politik
jpnn.com, JAKARTA - Muhammadiyah dan LDII mengingatkan umat agar ukhuwah Islamiyah jangan sampai rusak, hanya karena pesta demokrasi lima tahun sekali.
Dua ormas Islam besar ini menyepakati agar membina dan mamajukan umat menjadi pekerjaan sampai akhir zaman.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir dan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.
Menurut KH. Chriswanto Santoso, LDII melihat banyak persamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi problem pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan dan kebangsaan.
"Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terbelah karena persoalan pilihan politik,” tutur Chriswanto Santoso, di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pagi ini (12/1).
Dia juga mengingatkan agar jangan sampai pemilu yang hanya lima tahun sekali ini merusak yang berdakwah dan membina umat hingga hari kiamat.
"Perlu ada penyamaan visi dan persepsi diantara ormas-ormas Islam untuk bersanding, bukan justru bersaing," ujarnya.
Senada dengan KH Haedar Nashir. Dia menginginkan tahun politik harus menjadi tahun yang damai dan bersatu. Pemilu harus berjalan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditetapkan.
Muhammadiyah dan LDII mengingatkan umat tidak berpecah hanya karena tahun politik.
- Fenomena Populisme Digital di Indonesia Sejalan dengan Kemajuan Internet
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Bawaslu dan CNE Timor Leste Teken Perjanjian Kerja Sama, Ini Harapan Sekjen Ichsan Fuady
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Versi PMJ, Warga Muhammadiyah di Jakarta Solid Dukung Pramono-Rano